Selasa, 13 November 2007

perencanaan kota perspektif teori

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


Pengertian Perencanaan

Perencanaan memiliki banyak definisi. Menurut Dror (1963), perencanaan merupaka suatu proses yang mempersiapkan seperangkat keputusan unutk melakukan tindakan dimasa depan.

Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Perencanaan Kota, Gallion dan Eisner menuliskan bahwa perencanaan adalah suatu upaya untuk menciptakan perkembangan yang teratur di daerah perkotaan dan mengurangi konflik-konflik sosial dan ekonomi yang akan membahayakan kehidupan dan hak milik.


Pengertian Wilayah

Seperti yang tertulis dalam UU RI No. 26 Th. 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 1 ayat 7, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.


Pengertian Kota

Prof. Drs, R. Bintarto merumuskan bahwa kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata social ekonomi yang heterogen dan corak kehidupan yang materialistik.


Pola Perencanaan Kota

Sebuah kota harus dibangun berdasarkan empat dasar. Dasar fisik sebuah kota adalah wujud yang kelihatan berupa bangunan-bangunan, jalan, taman, dan benda-benda lain yang menciptakan bentuk kota tersebut. Dasar ekonomi sebuah kota memberikan alasan bagi eksistensinya. Dasar politik sebuah kota sangat penting bagi ketertiban. Dasar sosial sangat penting supaya kota ada artinya.


KOTA BERKELANJUTAN


Pembangunan berkelanjutan ( sustainable development ) adalah “pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan masyrakt masa kini tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka, sebagai suatu proses perubahan dimana pemanfaatan sumberdaya, arah investasi, orientasi pembangunan dan perubahan kelembagaan selalu dalam keseimbangan dan secara sinergis saling memperkuat potensi masa kini maupun masa mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia” (Brundtland, 1987).

Macam-macam kota menurut kelompok tertentu yang mendominasi:

  • Technopolis : bila yang mendominasi adalah para rekayasawan dan teknolog

  • Profitopolis : jika yang berperan adalah kalangan swasta atau pengusaha

  • Marxopolis : bila yang mendominasi pengambilan keputusan adalah dalam perencanaan dan pembangunan kota adalah pimpina pemerintah daerah

  • Ecopolis : kalau yang lebih berperan adalah adalah dari kalangan ilmuwan dan pakar ahli lingkungan

  • Humanopolis : bila wajah kota ditentukan sendiri sepenuhnya oleh segenap warganya.


Pada abad ke-21 ini, kota-kota dimasa depanharus berpegang teguh pada lima faktor yakni employment (lapangan kerja), environment (keseimbangan lingkungan), equity (keadilan), engagement (peran serta masyarakat maupun swasta), dan energy (energi yang dapt diperbaharui atau yang tidak).


Urban Design (Perancangan Kota)

Urban design merupakan suatu hasil perpaduan kegiatan antara profesu perencana kota, arsitektur, lansekap, rekayasa sipil, dan transportasi dalam wujud fisik. Pencetus urban design ( image of the city )adalah Kevin Lynch pada tahun 1974. Ada lima elemen pokok yang dapat membangun citra sebuah kota :

    • Path : Pembatas antara dua bangunan; contoh : jalan, rel kereta api, dll

    • Edge : Untuk pemutus linear; contoh : dinding

    • Distrct : Memiliki ciri khas tertentu; contoh : ruang publik, perdagangan, dll

    • Node : Pertemuan beberapa path, pusat keramaian; contoh : simpang lima

    • Landmark : untuk mengetahui suatu daerah.

Selain itu ada juga kriteria tak terukur yaitu :

  • Akses : Kemudahan, kenyamanan, dan keamanan dalam mencapai tujuan (letak,sirkulasi)

  • Compability : Aktivitas yang berlangsung serta kecocokan tata letak dengan topografi, skala, dan massa bangunan

  • View : Aspek kejelasan antara orientasi manusia terhadap massa bangunan, untuk daya tarik

  • Identity : Sebagai identitas yang dapat dikenali oleh pengamat (citra)

  • Sense : Segala sesuatu yang ditimbulkan, berhubungan dengan sumber kebudayaan

  • Livability : Kenyamanan untuk tinggal di dalamnya

Elemen perancangan kota :

  • Land Use : cerminan hubungan dan keterkaitan antara sirkulasi dan kepadatan aktivitas pada suatu kawasan
  • Building Form and Massing : bentuk dan massa bangunan dapat menunjukan ciri kawasan yang mencakup ketinggian, rasio luas lantai, coverage, skala, dan lain-lain
  • Activity support : Pendukung kegiatan terdiri dari semua kegiatan yang memperkuat penggunaan ruang publik

  • Open space : Lahan kosong di kota untuk dijadikan taman sehingga harus dilakukan secara integral dengan perencanaan bangunan dan saling menunjang

  • Pedestrian ways : Jalur pejalan kaki, untuk mendukung aktivitas kawasan, juga untuk estetika terutama pada pusat kota

  • Circulation and parking : Sistem pergerakan dan elemen utama yang dapat memberi bentuk lingkungan kota

  • Signage : Menunjukan arah dan fungsi bangunan serta kawasan tertentu, penandaan tidak hanya dilakukan dengan pemberian papan nama tetapi dpaat dilakukan dengan berntuk atau ciri visual lainnya

  • Preservation : upaya pelestarian harus mampu melindungi kelestarian lingkungan yang telah ada dan ruang-ruang kawasan yang sudah terbentuk seperti kawasan bersejarah

Elemen estetika antara lain : sumbu, simetri, hirarki, irama, kontras, balance, dan skala.


Teori Perancangan Kota

Tiga pendekatan teori perancangan kota :

  • Teori figure ground

  • Teori linkage

  • Teori place